Berbicara puasa tentu kita akan teringat istilah arabnya yaitu "shiyam". Pertanyaannya kenapa shiyam dalam bahasa arab berubah di Indonesia menjadi kata Puasa? Ternyata ini adalah strategi kebudayaan dalam menerjemahkan istilah arab ke dalam kultur nusantara. Dan puasa itu sendiri diseraap dari bahasa jawa yak Poso yang berarti mupus roso atau menata hati dan sampai pada bahasa melayu berubah menjadi puasa.
oleh karena puasa adalah menata hati, maka dalam keseharian hendaknya jika kita meluapkan isi hati haruslah proporsional. jika senang, sedih, tawa, tangis, marah maka luapkan dengan proporsional dan jangan berlebih. misalnya jangan sampai marah seharian, nangis seharian, dan lainnya.
Jika sejak kecil kita belajar puasa karena iming-iming hadiah/reward, masihkah saat ini puasa kita karena hal tersebut? Jika masih, maka kualitas puasa kita masih sama seperti kita saat kecil. Jika masih, maka mulailah puasa kita untuk berbeda dan meningkat dari sisi kualitasnya.
Abu Hasan Asy Syadzili guru Thariqah Syadziliyah dalam manaqibnya
"إِذَ أَرَدْتَ أَنْ تَنْظُرَ إِلَى اللهِ بِبَشِيْرَةِ الْإِيْمَنِ وَالْإِتْقَانِ دَائِمًا # فَكُنْ بِنِعَمِ اللهِ شَاكِرًا وَكُنْ بِقَضَائِهِ رَاضِيًا"
"Jika kamu ingin selalu melihat Allah dengan penglihatan keimanan dan keyakinan, maka jadilah hamba yang bersyukur atas nikmat-Nya dann Ridlo dengan segala ketentuannya"
"إِذَ أَرَدْتَ أَنْ تَنْظُرَ إِلَى اللهِ بِبَشِيْرَةِ الْإِيْمَنِ وَالْإِتْقَانِ دَائِمًا # فَكُنْ بِنِعَمِ اللهِ شَاكِرًا وَكُنْ بِقَضَائِهِ رَاضِيًا"
"Jika kamu ingin selalu melihat Allah dengan penglihatan keimanan dan keyakinan, maka jadilah hamba yang bersyukur atas nikmat-Nya dann Ridlo dengan segala ketentuannya"
Melihat di atas bukanlah melihat secara zahir, karena memang tak ada terjemahan lain yang tepat dalam bahasa arab untuk kata "an-tandzuro" selain melihat. Dalam melihat kita tentu menggunakan mata sebagai alat penglihatan. Dan dalam Bahasa Arab ada 2 kata yang dapat dimaknai sebagai mata:
Pertama, adalah "ainun" yang berarti mata secara biologis, dimana semakin tua usianya maka kondisinya akan semakin melemah dan memburuk.
Kedua, adalah "basyiroh" yang berarti mata batin, dimana semakin tua dan semakin diasah dengan baik maka kondisinya akan semakin baik dan tidak akan menipu.
Selamat berpuasa, semoga puasa kita lebih baik dari sebelumnya.
No comments:
Post a Comment